spot_img

Aprindo Optimistis Bisnis Ritel Tahan Banting di Tengah Gelombang PHK

Must read

Jakarta, Businessreview.id – Di tengah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda berbagai sektor, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) tetap optimistis sektor ritel akan mampu bertahan.

Ketua Umum Aprindo, Roy Mandey, mengatakan bisnis ritel diproyeksikan terus tumbuh hingga akhir 2024. Menurutnya, sektor ritel tidak termasuk kategori industri padat karya yang rentan terhadap tekanan ekonomi.

“Kami belum melakukan PHK karena ritel bukan industri padat karya. Tapi sektor seperti kami ini adalah penyangga ekonomi, dan harus tetap dijaga stabilitasnya,” kata Roy dalam konferensi pers di Jakarta, (13/11/2024).

Roy menuturkan bahwa penutupan sejumlah gerai ritel tidak lantas menandakan kebangkrutan. Sebagian besar penutupan usaha disebabkan oleh relokasi atau perubahan model bisnis. Setelah masa pandemi COVID-19, banyak perusahaan ritel melakukan efisiensi, termasuk melalui penyesuaian format bisnis atau bekerja sama dengan pemasok untuk melakukan rebranding.

“Sejak pandemi, langkah-langkah efisiensi seperti relokasi dan rebranding jadi kunci agar kami bisa terus bertahan,” ungkap Roy.

Meski sektor ritel stabil, Roy mendorong adanya insentif dari pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat. Ia berharap ada subsidi upah, subsidi bunga kredit, dan keringanan pajak fiskal bagi pelaku ritel agar sektor ini bisa tetap tumbuh.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Tembus Dua Digit di 2024

Roy juga menyoroti prospek industri ritel pada 2025, yang menurutnya sangat bergantung pada kebijakan kabinet baru. Pemerintah diharapkan dapat mengaktifkan program bantuan langsung tunai (BLT) dan memperkenalkan program makan bergizi gratis.

“Program-program ini akan membantu menggerakkan daya beli masyarakat dan memperkuat pertumbuhan ekonomi yang tentunya akan berdampak positif pada sektor ritel,” jelas Roy.

Roy menegaskan bahwa kebijakan yang mendorong daya beli dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan faktor penting bagi industri ritel agar tetap menjadi salah satu pilar ekonomi nasional di tengah situasi ekonomi yang menantang. (*)

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article