Danamon Dorong Pertumbuhan Otomotif dengan Ekosistem Keuangan

Danamon Dorong Pertumbuhan Otomotif dengan Ekosistem Keuangan
(ki-ka) Jin Yoshida (Global Alliance Strategy Director PT Bank Danamon Indonesia Tbk.), Hosianna Evalita Situmorang (Economist, PT Bank Danamon Indonesia Tbk., Andy Sutanto (Deputy Director – Head of Non Auto Business, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk.)

Jakarta, businessreview.id – Permintaan di sektor otomotif diperkirakan akan mengalami pemulihan tahun ini, seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat. Faktor utama yang mendorong hal ini adalah kebijakan pemerintah yang mendukung serta luasnya pasar otomotif di Indonesia.

Hosianna Evalita Situmorang, Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk., menjelaskan bahwa keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga, sebagai respons terhadap pemangkasan suku bunga The Fed pada September lalu, secara bertahap akan berimbas pada turunnya suku bunga kredit.

Dengan tren suku bunga yang cenderung turun, biaya investasi serta kredit kendaraan bermotor akan semakin terjangkau. Pasar otomotif Indonesia sendiri tergolong besar, bahkan menjadi salah satu yang terbesar di kawasan ASEAN.

“Suku bunga yang lebih rendah akan meningkatkan optimisme masyarakat, yang pada akhirnya berpengaruh pada daya beli. Sebab, sebelum melakukan pembelian, konsumen harus memiliki keyakinan bahwa perekonomian bergerak ke arah yang lebih baik,” ujarnya dalam forum media gathering di JI-Expo, Jakarta, (19/02/2025).

Lebih lanjut, Hosianna menyebutkan bahwa industri otomotif menargetkan penjualan hingga 1 juta unit kendaraan roda empat pada tahun ini. Target tersebut menjadi pendorong bagi produsen dan dealer, baik dari Jepang maupun Tiongkok, untuk memperluas bisnisnya di Indonesia.

Terlebih, kebijakan makro pemerintah, termasuk relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), semakin membuka peluang bagi produsen untuk mengenalkan produk mereka sambil secara bertahap membangun fasilitas produksi di dalam negeri.

“Kebijakan ini membawa dampak positif bagi industri otomotif ke depan. Selain mendukung transfer teknologi, kebijakan ini juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja. Produsen tidak serta-merta harus membangun pabrik, tetapi mereka diberi kesempatan untuk meningkatkan permintaan pasar terlebih dahulu sebelum akhirnya berekspansi lebih jauh,” tambahnya.

Sementara itu, Global Alliance Strategy Director PT Bank Danamon Indonesia Tbk., Jin Yoshida, menegaskan bahwa Danamon, Adira Finance, dan MUFG memiliki visi yang selaras dalam melihat industri otomotif sebagai sektor yang berpengaruh besar terhadap perekonomian nasional.

Karena itu, ekosistem keuangan yang mereka bangun dirancang untuk mendukung pertumbuhan industri otomotif secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir.

Baca Juga: Danamon Catat Pertumbuhan Solid di Tahun 2024: Kredit Naik 8%, DPK Tumbuh 9%

“Sebagai contoh, Adira Finance berperan dalam memberikan pembiayaan dengan harga kompetitif bagi konsumen. Sementara itu, Danamon dan MUFG berkontribusi dalam mendukung ekosistem otomotif, baik bagi produsen maupun sektor bisnis terkait lainnya,” jelasnya dalam acara yang sama.

Jin menambahkan bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit otomotif sekitar 11% hingga 13%. Namun, strategi ini tetap diimbangi dengan prinsip kehati-hatian, guna menjaga keseimbangan antara pertumbuhan kredit, kualitas kredit, serta biaya pendanaan.

“Kami ingin terus bertumbuh secara berkelanjutan dan memberikan kontribusi besar bagi industri otomotif di Indonesia,” pungkasnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here