Jakarta, businessreview.id – Peziarah dari Indonesia mendapat prioritas dan jaminan kenyamanan jika berkunjung ke Uzbekistan, khususnya di kota-kota bersejarah seperti Tashkent, Bukhara dan Samarkand.
Presiden Uzbekistan Shavkat Miromonovich Miziyoyev menjamin 3 kenyaman peziarah Indonesia terutama dalam hal penyediaan hotel dan akomodasi yang baik dan bersih, akses transportasi darat hingga kenyamanan penerbangan.
Hal ini terungkap melalui keterangan Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Oybek Eshonov dan Wakil Ketua Komite Urusan Agama Republik Uzbekista Dr Davron Makhsudov disela kegiatan temu jumpa komunitas haji dan umrah MUI Bogor, Sabtu (05/07/2025).
Menurut Eshonov meski saat ini penerbangan langsung Jakarta-Tashkent berakhir sejak 28 Februari 2025 lalu, namun pihaknya berupaya meningkatkan pelayanan kepada peziarah Indonesia dengan segera beroperasinya maskapai penerbangan dari Jakarta – Samarkand.
“Dengan rute baru ini, kami berharap seluruh pecinta wisata religi Indonesia dapat langsung berziarah ke makam Imam Bukhari sebelum mengunjungi situs peradaban Islam penting lainnya di Bukhara, Tashken dan Khiva” jelas Eshonov.

Sementara itu Davron Maksudov juga menyampaikan pihaknya (pemerintah Uzbekistan) selain berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan, juga merestorasi makam Imam Bukhari dengan kapasitas hingga 10.000 jamaah per kunjungan.
“ada 300 hadis yang dipilih untuk menjadi ornamen di dinding masjid pada komplek Makam Imam Bukhari yang baru. Peziarah dapat mengakses makna hadis tersebut dengan cara scan barcode untuk memilih bahasa sesuai keinginan” sambung Davron Makhsudov.
Minat Peziarah Indonesia Tinggi
Ketua Komunitas travelling 1000 Cahaya Indonesia, Dewi Noorsanty Baaman menyambut baik pernyataan itu, menurutnya pemerintah Uzbek menargetkan sedikitnya 100.000 wisatawan asal Indonesia setiap tahunnya.
Menurut Dewi awalnya saat penerbangan langsung Jakarta – Tashkent. Secara statistik sebanyak 3000 penumpang asal Indonesia berangkat ke Uzbek. Namun sejak dihentikan pada bulan Februari dan harus transit ke Kuala Lumpur maka jarak tempuh dan harga menjadi tidak kompetitif lagi, otomatis minat kunjungan menurun signifikan.

“saya berharap dengan hadirnya penerbangan Jakarta-Samarkand, pengalaman peziarah untuk mengekplorasi Uzbekistan akan lebih menarik lagi” ujar Dewi yang juga dikenal sebagai bos HPT tour.
Terlebih Oktober mendatang 1000 Cahaya Indonesia bekerjasama dengan KBRI Tashkent menggelar “Indonesia Cultural Weeks in Uzbekistan” pada 24-31 Oktober 2025.

Selain menikmati kegiatan ziarah, jamaah Indomesia juga diajak untuk menikmati Makan Malam Bersama Duta Besar RI untuk Uzbekistan Prof Dr. Ruhaini Dzuhayatin serta menghadiri Konferensi Internasional di Komplek Makam Imam Bukhari yang dilanjutkan dengan pembacaan ikrar Sumpah Pemuda Internasional menandai peringatan Sumpah Pemuda ke 97 tahun. (*)