Beijing, Businessreview.id –Raksasa teknologi asal Tiongkok, Xiaomi Corporation, membukukan kinerja keuangan cemerlang pada kuartal pertama 2025. Pendapatan perusahaan melesat hingga RMB111,3 miliar atau sekitar Rp252 triliun, menandai dua kuartal berturut-turut Xiaomi mencetak pendapatan di atas RMB100 miliar.
Laba bersih yang disesuaikan pun mencetak rekor baru, melonjak 64,5 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi RMB10,7 miliar (sekitar Rp24 triliun). Pencapaian ini melebihi ekspektasi pasar dan memperkuat posisi Xiaomi di tengah persaingan industri teknologi global.
“Awal 2025 menjadi titik penting bagi Xiaomi, dengan pertumbuhan solid di seluruh lini bisnis,” tulis Xiaomi dalam keterangan resmi yang diterbitkan di Beijing dan Hong Kong, Kamis, 29 Mei 2025.
Strategi Premiumisasi Dorong Kinerja
Salah satu pendorong utama kinerja Xiaomi adalah strategi premiumisasi yang diterapkan sejak tahun lalu. Harga jual rata-rata smartphone Xiaomi kini menembus rekor tertinggi RMB1.211 (sekitar Rp2,74 juta), seiring dengan kesuksesan seri Xiaomi 15 Ultra yang melampaui penjualan pendahulunya sebesar 90 persen.
Pendapatan dari lini smartphone tumbuh 8,9 persen YoY menjadi RMB50,6 miliar (Rp114,6 triliun), dengan pengapalan mencapai 41,8 juta unit. Berdasarkan data Canalys, Xiaomi menempati posisi tiga besar merek smartphone global selama 19 kuartal berturut-turut, dengan pangsa pasar 14,1 persen.
Baca Juga: MADUQU2, UMKM Asal Lampung Jadi Sponsor Mega Training ESQ Bareng BSI dan Wardah
Yang mencolok, Xiaomi merebut posisi nomor satu di pasar smartphone Tiongkok untuk pertama kalinya dalam satu dekade, dengan pangsa pasar 18,8 persen. Kontribusi smartphone kelas atas (harga di atas RMB3.000 atau sekitar Rp6,7 juta) mencapai 25 persen dari total penjualan.
Bisnis IoT dan EV Tumbuh Eksponensial
Segmen Internet of Things (IoT) dan produk gaya hidup Xiaomi turut mendongkrak kinerja, dengan pendapatan naik 58,7 persen YoY menjadi RMB32,3 miliar (Rp73,2 triliun). Produk seperti kulkas, mesin cuci, dan pendingin ruangan mencatat pertumbuhan penjualan di atas 65 persen.
Baca Juga: Empat Maestro Kalimantan Selatan Pamerkan Karya Lukis di TMII
Tablet Xiaomi juga naik daun, menempati posisi tiga besar global dan mempertahankan posisi nomor tiga di Tiongkok. Sementara itu, perangkat wearable dan TWS earbuds masing-masing menempati peringkat pertama dan kedua secara global.
Bisnis kendaraan listrik pintar (Smart EV) Xiaomi juga menunjukkan kinerja menjanjikan. Pendapatan dari segmen ini, termasuk AI dan inisiatif baru, mencapai RMB18,6 miliar (Rp42,1 triliun), didukung oleh pengiriman 75.869 unit seri Xiaomi SU7 selama kuartal ini.
Perusahaan menargetkan pengiriman 350 ribu kendaraan pada 2025. Xiaomi juga memperluas jaringan penjualan dengan 235 pusat layanan EV di 65 kota di Tiongkok.
Investasi Besar untuk Riset dan Teknologi Masa Depan
Untuk memperkuat inovasi, Xiaomi mengalokasikan RMB200 miliar (Rp453 triliun) untuk riset dan pengembangan (R&D) dalam lima tahun ke depan. Belanja R&D di kuartal pertama saja mencapai RMB6,7 miliar (Rp15,2 triliun), naik 30,1 persen YoY.
Jumlah personel R&D Xiaomi kini mencapai 21.731 orang, dengan lebih dari 43.000 paten global yang telah dimiliki. Pada 22 Mei lalu, Xiaomi juga meluncurkan chip SoC 3nm buatan sendiri, Xiaomi XRING O1, yang digunakan dalam produk smartphone dan tablet.
Dengan ekosistem terintegrasi yang mencakup smartphone, AIoT, layanan internet, dan EV, Xiaomi semakin menegaskan posisinya sebagai pemain global yang tak hanya berinovasi, tetapi juga menantang dominasi para raksasa teknologi lainnya. (*)