spot_img

Tekankan Peran Teknologi dan Inklusi Keuangan, BUMP dan Pemerintah Gelar Seminar Nasional Bahas Swasembada Pangan

Must read

Jakarta, Businessreview. id – Upaya menuju swasembada pangan terus digenjot berbagai pihak. Salah satunya melalui Seminar Nasional bertajuk “Ekosistem Keuangan Inklusif dalam Rangka Mendukung Swasembada Pangan Berbasis Badan Usaha Milik Petani (BUMP)” yang digelar di Hotel Bellezza, Jakarta, Senin (18/12/2024). Acara ini melibatkan Kementerian Koordinator Perekonomian, BUMP, dan sejumlah mitra strategis.

Seminar ini selaras dengan visi Asta Cita, yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dua poin utama yang menjadi sorotan adalah:

  1. Kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, ekonomi hijau, dan biru.
  2. Pemerataan ekonomi dengan membangun dari desa untuk memberantas kemiskinan.

Komitmen Pemerintah pada Ketahanan Pangan

Dalam sambutannya, Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Perekonomian, Dr. Erdiriyo, menegaskan bahwa pemerintah mendukung penuh langkah swasembada pangan.

“Semangat Asta Cita poin dua dan enam menjadi landasan kami mendorong swasembada pangan. Hari ini, kami juga mendeklarasikan Crew 8 sebagai pendamping BUMP untuk memperkuat ekosistem keuangan inklusif,” ujar Erdiriyo.

Ia menambahkan, pemerintah tengah merancang program pensiun bagi petani. “Bukan hanya PNS yang berhak mendapatkan pensiun. Petani juga perlu diperhatikan masa tuanya,” imbuhnya.

“Jadi, Swasembada pangan bukan hanya soal memenuhi kebutuhan nasional, tetapi juga soal memuliakan petani sebagai tulang punggung ketahanan pangan,” pungkas Erdiriyo.

Ketua Sekretariat Nasional BUMP Indonesia, Dr. Ir. Sugeng Edy Waluyo, MM, menyampaikan pentingnya kelembagaan yang kuat untuk memberdayakan petani.

“BUMP adalah hybrid antara pemberdayaan dan bisnis. Kami ingin petani lebih mandiri, tangguh, dan mampu menghadapi tantangan,” katanya.

Peran Teknologi untuk Modernisasi Pertanian

Seminar ini juga menyoroti pentingnya peran teknologi dalam memajukan sektor pertanian. Vincent Jaya Saputra, seorang wirausaha muda, menekankan bahwa petani perlu diberdayakan melalui literasi digital.

“Kita harus mengubah citra petani menjadi lebih positif. Teknologi canggih dapat meningkatkan produktivitas mereka dan membantu mencapai swasembada pangan lebih cepat,” ujar Vincent.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Bersama Rumah123 Jalin Kerjasama Maksimalkan Pengembangan dan Efisensi Usaha Strategis di SPBU

Ia menambahkan, teknologi modern harus diarahkan untuk memudahkan petani dalam mengakses informasi dan mengelola pertanian secara lebih efisien.

Target Swasembada 2027

Ketua Umum Crew 8, Kolonel (Purn.) Catur Puji Santoso, mengungkapkan bahwa target swasembada pangan kini dimajukan menjadi 2027.

“Waktu tinggal dua tahun, sehingga kita semua harus bekerja keras. Ini bukan sekadar target, melainkan keharusan untuk kemajuan bangsa,” kata Catur.

Ia juga menyoroti sejumlah tantangan seperti ketersediaan bibit, pupuk, hingga penanganan pascapanen yang perlu segera diatasi.

Acara ini terlaksana atas dukungan berbagai mitra, termasuk PT Biotek Agri Lestari, Bank BNI, Bank BJB, Mitranet Telkom, Bulog, hingga Wuling. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu mewujudkan ekosistem yang inovatif, inklusif, dan berbasis teknologi. (*)

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article