spot_img

Ini Langkah KFC Indonesia Setelah Alami Kerugian Rp 558 Miliar, Tutup 47 Gerai dan PHK 2.274 Karyawan

Must read

Jakarta, Businessreview.id – PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemegang lisensi merek KFC di Indonesia, melaporkan kerugian sebesar Rp 558 miliar untuk periode sembilan bulan hingga akhir September 2024.

Akibatnya, perusahaan harus menutup 47 gerai dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.274 karyawan di berbagai lokasi.

Dalam laporan keuangannya, manajemen menyampaikan telah mengadopsi enam langkah strategis untuk memperbaiki kondisi finansial dan operasional perusahaan.

Langkah pertama adalah pengurangan biaya dengan menunda beberapa pengeluaran modal yang dianggap tidak esensial serta memprioritaskan hanya pengeluaran operasional yang dianggap vital untuk mempertahankan kelangsungan operasi gerai.

Selain itu, FAST akan mengoptimalkan penggunaan restoran guna meningkatkan efisiensi dan meminimalkan biaya tetap. Hingga kuartal ketiga, perusahaan masih mengoperasikan 715 gerai KFC di berbagai wilayah di Indonesia.

FAST juga berkomitmen untuk menjaga hubungan dengan para kreditur agar dapat terus memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang tersedia.

Manajemen perusahaan menyatakan akan menerapkan manajemen modal kerja yang efektif dan efisien, termasuk optimalisasi arus kas melalui pengelolaan persediaan yang lebih baik dan mencari opsi pembiayaan yang fleksibel.

Apabila diperlukan, manajemen FAST menyatakan siap melakukan penjualan aset non-inti atau yang performanya kurang untuk membantu memenuhi kewajiban finansial yang mendesak.

Meski dalam situasi yang tidak pasti, manajemen yakin bahwa langkah-langkah ini cukup untuk membantu mengatasi tantangan finansial perusahaan.

Dampak Krisis Timur Tengah dan Pemulihan Pascapandemi

Manajemen FAST menyebutkan bahwa kerugian disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk lambatnya pemulihan kinerja perusahaan setelah pandemi Covid-19 serta dampak dari krisis berkepanjangan di Timur Tengah yang memengaruhi kondisi perekonomian global dan daya beli konsumen.

Kedua faktor ini memberikan pengaruh negatif pada kinerja grup selama sembilan bulan pertama tahun ini.

Kerugian FAST pada periode ini meningkat signifikan dibandingkan dengan kerugian pada periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp 152 miliar per akhir September 2023.

Baca Juga: Pameran Sepeda Motor IMOS 2024 Resmi Dibuka

Laporan keuangan FAST juga menunjukkan bahwa total liabilitas lancar perusahaan melebihi aset lancarnya sebesar Rp 1,23 triliun per 30 September 2024. Sebagai perbandingan, aset lancar FAST per 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp 1,02 triliun.

Dengan langkah-langkah penghematan dan restrukturisasi yang sedang diterapkan, manajemen FAST berharap dapat memperbaiki kondisi perusahaan di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi saat ini. (*)

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article